Pengertian.
Penjor adalah salah satu sarana Upakara
dalam merayakan Hari Raya Galungan, dan merupakan simbul Gunung yang memberikan
keselamatan dan kesejahteraan, seperti halnya Gunung Agung, di mana terletak
Pura Besakih yang merupakan tempat pemujaan terbesar bagi umat Hindu di
Indonesia.
Bahan dari Perlengkapan
§
Bahan penjor adalah sebatang bambu yang ujungnya melengkung,
dihiasi dengan daun. kelapa/ daun enau yang muda serta daun- daunan lainnya
(Plawa).
§
Perlengkapan adalah pala bungkah (umbi- umbian) misalnya ketela
rambat; pala gantung seperti kelapa, mentimun, pisang dan sebagainya; pala wija
(biji- bijian) yaitu- jagung, padi dan sebagainya jajan. 11 uang kepeng/ logam,
serta sanggah lengkap dengan sesajennya. Pada ujung penjor digantungkan sampian
penjor lengkap dengan porosan (sirih, kapur, pinang) dan bunga.
§
Pada hari Kuningan sesajennya dilengkapi dengan endongan,
tamiang dan kolem.
Tujuan Pemasangan.
Tujuan pemasangan penjor sebagai swadharma
umat Hindu untuk mewujudkan rasa bhakti dan terima kasih ke hadapan Hyang Widhi
Wasa dalam prabawa- NYA sebagai Hyang Giripati.
Waktu Pemasangan.
§
Pemasangan penjor dilaksanakan pada hari Anggara Wage wara Dungulan (sehari
sebelum Galungan) setelah
menghaturkan ''banten Penampahan Galungan".
§
Penjor dapat dicabut pada hari Redite Umanis Langkir (sehari
setelah Kuningan). Sementara itu perlengkapan seperti sampian, lamak serta
perlengkapan upakara Galungan lainnya dapat dibakar dan abunya sebagian
disimpan pada kelapa gading muda yang dikasturi.
§
Pada hari Budha Kliwon
Pahang (35 hari setelah
Hari Raya Galungan), abu dalam kelapa gading tersebut di atas dilengkapi dengan
saranakawangen dan 11 uang kepeng/
logam selanjutnya ditanam di pekarangan rumah atau dihanyutkan disertai
permohonan pakukuh jiwa urip (kadirgayusan).
Tempat
Pemasangan.
Penjor dipasang atau ditancapkan pada "lebuh" di depan sebelah kanan pintu masuk pekarangan rumah. Sedangkan sanggah dan lengkungan ujung penjor menghadap ke tengah jalan.
0 komentar
Posting Komentar